Inalum Harus Bantu Penerimaan Negara Tahun 2020
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Ahmad Hatari ketika memimpin Panitia Kerja (Panja) PNBP Komisi XI DPR RI bertemu Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan, dan Direktur Pelaksana PT. Inalum di Kantor Direktorat Jenderal Bea Cukai Provinsi Sumatera Utara, Medan. Foto : Erlangga/mr
Kondisi global di tahun 2020 yang tidak menentu karena banyaknya agenda-agenda ekonomi dunia dan bencana kemanusiaan, diprediksi akan menghambat Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Indonesia. Untuk itu PT. Inalum (Persero) diharap tetap dapat mengoptimalkan dividen-nya dalam rangka meningkatkan pendapatan negara. Sebab Inalum merupakan salah satu perusahaan yang sahamnya 100 persen dimiliki Indonesia.
Demikian yang diucapkan Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Ahmad Hatari ketika memimpin Panitia Kerja (Panja) PNBP Komisi XI DPR RI bertemu Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan, dan Direktur Pelaksana PT. Inalum di Kantor Direktorat Jenderal Bea Cukai Provinsi Sumatera Utara, Medan, Kamis (6/2/2020). Hatari meminta Inalum untuk terus menjaga kinerja keuangannya agar dapat berkompetisi di pasar domestik dan internasional.
“Kami ingin tetap menjaga agar PT. Inalum dapat terus tumbuh berkembang dan terus dapat berkompetisi di pasar domestik dan internasional. Panja PNBP Komisi XI DPR RI juga ingin mengetahui perkembangan terakhir Holding PT. Inalum sehingga bisa menciptakan BUMN yang lebih kuat dan berkontribusi lebih bagi pendapatan negara,” ujar Politisi Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) tersebut.
Sementara itu ia juga menilai realisasi PNBP Sumut sudah baik, namun dikarenakan ada hal-hal yang tak terprediksi seperti penurunan pendapatan dari Kekayaan Negara Dipisahkan yang disebabkan oleh penurunan realisasi laba PT. Inalum, maka sedikit mengalami penurunan. Untuk itu menurutnya, apabila Inalum dapat meningkatkan kinerjanya, ia yakin target di tahun 2020 nanti akan tercapai.
“Prediksi 2020 nanti akan ada penguatan nilai mata uang kita ya terhadap dollar AS, juga terjadinya volatilitas harga komoditas dunia, CPO (crude palm oil) ya kita lihat ada juga batu bara. Ini biasa perdagangan dunia. Untuk itu kita harus perkuat perusahaan-perusahaan yang kita miliki dari tubuh mereka hingga ke penjualan. Inalum akan kita pantau terus pastinya,” tutup politisi dapil Maluku Utara tersebut. (er/sf)